Photobucket SELAMAT DATANG !!!!!Photobucket

Selasa, 28 Oktober 2008

LOGO POLITEKNIK NEGERI BALI dan TEKNIK ELEKTRO

















PARA PENANGGUNG JAWAB :

Ade Ananta (0715323023)
















Adhi Baratha (0715323002)














Arie Sanjaya (0715323028)

Rabu, 15 Oktober 2008

Sejarah Komputer


istilah komputer mempunyai arti yang sangat luas dan berbeda bagi setiap orang. Menurut Blissmer (1985),komputer adalah suatu alat elektronik yang mampu melakukan berbagai tugas,yaitu menerima input, memproses input sesuai dengan instruksi yang diberikan, menyimpan perintah-perintah dan hasil pengolahannya serta menyediakan output dalam bentuk informasi.

Sedangkan menurut Sanders (1985), komputer adalah sistem elektronik untuk memanipulasi data dengan cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output berdasarkan intruksi-intruksi yang telah tersimpan di dalam memori.

Dapat disimpulkan bahwa, komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input, mengolahnya menggunakan suatu program yang tersimpan di memori komputer dan mengeluarkan hasilnya menjadi informasi dan kemudian dapat menyimpan program dan hasil olahannya ke dalam media penyimpanan menjadi sebuah file.

Masalah SOFTWARE

Masalah – masalah yang timbul pada komputer PC tidak hanya diakibatkan oleh hardware komputer saja. Namun software yang digunakan terutama sistem operasi berperan cukup besar pada masalah – masalah operasi komputer. Masalah – masalah yang dapat ditimbulkan karena pemakaian software sistem operasi adalah :
1. Desktop Screen Tidak Tampil Saat komputer dihidupkan layar monitor sudah menampilkan splash screen, tapi ditunggu sampai waktu yang lama windows tidak juga menampilkan desktop screen. Untuk mengatasinya kita perlu booting pada Safe Mode. Caranya, pada saat komputer selesai melakukan “proses” BIOS tekanlah tombol [Ctrl] atau F8, sampai muncul berbagai menu pilihan. Setelah itu, pilillah Safe Mode. Jika kita termasuk beruntung maka kita bias masuk windows sampai desktop screen. Klik kanan pada My Computer, pilih Properties. Bila kita melihat tanda seru pada salah satu device yang ada berarti terjadi “konflik” device. Untuk itu kita perlu men-disable hardware yang mengalami masalah, setelah itu kita bias restart.

2. Booting Langsung Menampilkan “Shutdown Screen” Jika menggunakan windows 95/98, saat booting komputer kita langsung menampilkan tulisan :
“It’s now safe to turn off your computer” Penyebab utamanya adalah file VMM32.VXD atau WININIT.EXE mengalami kerusakan. Solusinya :

a. Copy file – file WININIT.EXE
Kita harus meng-copy file WININIT.EXE dari cd Windows 95/98. Pada Windows 95, file WININIT.EXE terletak pada win95.11.cab. Untuk melakukan extract, kita perlu masuk ke MS DOS Prompt, lalu ketikkan extract. Bila kita belum tahu cara menggunakan (syntax) perintah – perintah extract, ketikkan /? Lalu tekan enter. Setelah itu, restart komputer kita.

b. Membuat file VMM32.EXE baru
Restart komputer kita. Untuk windows 95, saat muncul tulisan “Starting Windows95”, tekan tombol F8, dan pilih Command Prompt Only. Untuk Windows 98, tekan CTRL. Setelah komputer kita melakukan Power On Self Test (POST), kemudian pilih Command Prompt Only. Setelah itu pindah ke folder Windows\System dengan cara mengetikkan : cd\ windows\ system. Ketikkan ren vnun32.vxd vmm32.old. Terakhir, install lagi Windows 95/98.

3. Cannot Find A Device File … Vnetsup.vxd
Saat booting windows, komputer kita menampilkan pesan :
“Cannot find a device file that maybe needed to run Windows or a Windows application. The Windows registry or System.ini file refers to this device file, but the device file no longer exists. If you deleted this file on purpose, try uninstalling the associated application using its uninstall program or setup program. If you still want to use the application associated with this device file, try reinstalling that application to replace the missing file. Vnetsup.xvd –atau- Dfs.vxd”.

Penyebab kesalahan tersebut dapat terjadi bila kita meghapus komponen Microsoft Network (pada properties Network). Untuk mengatasinya, ikuti langkah – langkah berikut :
a. Buka registry (caranya klik tombol Start, pilih Run. Ketikkan regedit lalu klik OK).
Hapuslah nilai StaticVxD pada subkey Vnetsup pada :
HKEY-LOCAL-MACHINE\System\CurrentControlset\Services\VxD\vnetsup.
Atau hapuslah nilai StaticVxD pada subkey DFS pada :
HKEY-LOCAL-MACHINE\System\CurrentControlset\Services\VxD\dfs.
b. install dan hapus komponen Microsoft Network, caranya :
Dari Control Panel klik dua kali pada Network. Klik Add – Adapter – Add lagi. Pada kotak Manufactures, klik Detected Network Driver. Dalam kotak Network Adapter, klik Existing NDIS2 Driver, dan terakhir klik OK. Setelah itu, tutup Network. Bila Windows meminta restart, restartlah. Setelah itu masuk lagi ke Control Panel, klik dua kali pada Network, klik Network Adapter lalu klik Remove. Terakhir klik OK. Pada kondisi ini, biasanya komputer akan meminta restart.

4. Kerusakan File Win.Com
Saat booting windows 95/98 komputer kita menampilkan pesan :
“The following file is missing or corrupted : Win.com”
“The following file is missing or corrupted : Win.com”
“Program too big to fit in memory Cannot find Win.com, unable to continue loading Windows”
“Program too large”
Hal ini biasa terjadi karena win.com mengalami kerusakan. Untuk itu tidak ada salahnya mengecek ukuran file win.com.
Beberapa ukuran yang tepat adalah sebagai berikut :
Windows 95 : 22,697 bytes
Windows 95 OSR2 : 22,503 bytes
Windows 98 : 24,791 bytes

Untuk mengatasinya, kita harus membuat file win.com baru dengan cara mengekstrak file win.cnf dari CD Windows. Langkah komplitnya sebagai berikut :
a. Extract file win.cnf dari CD Windows ke folder C:\Windows. Adapun letak file win.cnf adalah :
Pada Windows 95 terletak pada file Win95_03.cab
Pada Windows 98 terletak pada file Win98_28.cab
b. Setelah diekstrak, gantilah nama win.cnf menjadi win.com dengan menggunakan perintah ren c:\windows\win.cnf c:\windows\win.com
c. Terakhir, restart komputer kita.

5. Windows Shutdown Screen Tidak Tampil
Selain masalah Startup, masalah umum pada Windows yang lain adalah masalah pada shutdown, windows 9x kita tidak menampilkan “shutdown screen” yang berupa tulisan : it’s now safe to turn off tour computer, sekalipun ditunggu hingga berjam – jam. Apa penyebab dan cara mengatasinya? Idenya, sebelum komputer melakukan shutdown maka terlebih dahulu dia akan menutup program – program yang masih berjalan. Program – program tersebut bisa berupa antivirus, utility, atau yang lainnya. Tapi, bila komputer kita tidak bisa melakukan shutdown secara sempurna, hal ini bisa terjadi karena komputer tersebut tidak bisa men-shutdown suatu program. Sebagai contoh pada program NetMedic. Pada saat menjalankan NetMedic maka program tersebut sekaligus memanggil syshook.exe untuk dijalankan sebagai virtual device driver. Tapi, pada saat keluar dari NetMedic, file syshook.exe tersebut masih “tertinggal” dalam memory. Nah, file – file seperti syshook.exe inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya masalah. Salah satu cara untuk “mematikan” syshook.exe adalah dengan menampilkan Task Manager yaitu dengan menekan tombol [Ctrl] [Alt] [Del]. Pilih file syshook.exe dan tekan End Task. Ada cara yang lebih mudah bila kita mengalami masalah seperti diatas, yaitu menutup semua program yang terdapat dalam Task Manager kecuali Explorer, Rnnapp Osa, (jika kita meng-install MS Office), light (jika kita memakai modem), dan systray. Setelah semua program telah ditutup, dengan mudah kita melakukan Shutdown. (atau Restart). Khusus pada Windows 98 SE yang memiliki masalah pada bebrapa hardware tertentu telah diperbaiki Microsoft dengan dikeluarkannya patch untuk mengentaskan masalah tersebut yang bisa didownload di situs resmi Microsoft (http:/www.microsoft.com/windows98/contens/WURecommended/SWUFeatured/Win98/Default.asp).

MS DOS.SYS : File Pengendali Setting Startup Sebenarnya, untuk urusan setting startup Windows 9x, tidak bisa lepas dari file msdos.sys yang biasanya terletak pada root directory drive C atau drive yang digunakan untuk booting. Karena pada fie msdos.sys inilah tersimpan informasi pengendali startup windows yang diantara lain berisi opsi (options).
- BootGUI= 10,11 Secara default Windows secara otomatis akan bootig dengan GUI (Graphical User Interface). Dengan mengganti pilihan Boot GUI seorang pemakaidapat memilih apakah akn booting ke windows atau cukup pada dos prompt. Pilihan 1 berarti Windows booting menggunakan GUI. Sedangkan pilihan 0 berarti Windows melakukan booting hanya sampai dos prompt.
- BootMenu=[0,1] Secara default Windows 95 dan 98 tidak menampilkan boot menu kecuali jika pemakai menekan tombol fungsi, F8. Dengan menampilkan boot menu, pemakai dapat memilih jenis booting yang diinginkan : Normal, Safe Mode, Step by step confirmation, Command Prompt Mode, dan sebagainya. Pilihan 1 berarti pada saat booting, Windows akan menampilkan boot manu.
- LOGO=[0,1] Secara default Windows akan menampilkan gambar awan pada saat booting. Dengan men-disable pilihan ini seorang pemakai dapat melihat proses DOS boot yang terjadi pada background. Pilihan 1 berarti pada saat booting Windows akan menampilkan gambar awan dengan logo Windows.
- BootDelay=n (n merupakan bilangan dengan satuan detik) BootDelay merupakan waktu yang memungkinkan seorang pemakai untuk menekan tombol fungsi pada saat booting. Secara default nilai BootDelay adalah 2 yang berarti bahwa pemakai mempunyai kesempatan selama dua detik untuk menekan tombol fungsi.
- Network=[0,1] Pilihan 1 berarti Windows tetap mengaktifkan fasilitas network walaupun windows berjalan pada Safe Mode.
- BootKeys=[0,1] Secara default Windows meng-enable tombol fungsi pada saat booting yang memungkinkan pemakai untuk mengontrol proses booting. Misalnya menekan F8 untuk menampilkan boot menu. Pilihan 1 berarti pemakai memiliki kesempatan untuk menekan tombol fungsi selama proses booting, sedangkan pilihan 0 berarti pemakai tidak punya kesempatan untuk menekan tombol fungsi.
AutoScan=[0,1,2] Jika Windows shutdown secara tidak normal, maka pada saat booting secara otomatis Windows akan melakukan scandisk. Pilihan 0 berarti AutoScan di-disable, 1 berarti Windows akan melakukan konfirmasi kepada kita apakah akan menjalankan scandisk atau tidak, sedangkan 2 berarti Windows secara otomatis melakukan scandisk. Bila kita memilih 0 pastikan bahwa kita menjalankan scandisk setelah berada pada Windows.
- BootSafe=[0,1] Pilihan 1 berarti Windows kita selalu booting pada safe mode, sedangkan 0 berarti booting secara normal. Pilihan safe mode hanya cocok digunakan bila Windows kita sedang mengalami trouble.

SERANGAN VIRUS Virus komputer saat ini merupakan penyebab utama kendala yang sering terjadi dan menggangu bahkan merusak sistem komputer kita. Untuk mengatasi masalah virus baik yang dating dari perangkat input misalnya disk drive sampai yang sifatnya on-line (jaringn dan internet), kita bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya yaitu :
a. Lakukan Install Ulang Langkah ini dilakukan jika kita telah berusaha membersihkan (scan) virus namun tidak berhasil. Langkah sebelum kita melakukan instalasi ulang, pastikan untuk mencabut kabel jaringan jika komputer kita terhubung ke jaringan (LAN atau internet), sehingga kita tidak terhubung ke komputer manapun. Kemudian jangan lupa backup data – data penting kita, walaupun dari data – data tersebut juga ada kemungkinan sudah terinfeksi. Simpan pada partisi yang berbeda, misalnya drive D. setelah instalasi dilakukan, install pula antivirus terbaru, misalnya menggunakan Norton Anti Virus (NAV) 2007/2008 atau yang lebih baru.
b. Instalasi Anti Virus Lakukan update virus definition di http://securityrespone.symantec.com/avcenter/download.html, jika kita menggunakan NAV. Scan komputer kita secara keseluruhan, termasuk file – file pada drive D dan drive yang lainnya. Setelah semua berjalan normal, yakinkan auto protect dalam kondisi ON, barulah install program – program lain seperti MS Office, dan foder sharing. Sebaiknya pengguna Windows melakukan pembagian partisi minimal 2 buah partisi. Drive C hanya untuk Operating System dan program , sedangkan drive D untuk semua data – data kita. Hal ini diupayakan agar ketika komputer hang, crash, dan mengakibatkan kita harus menginstall ulang, maka data – data kita bisa selamat karena tidak tercampur dengan drive C yang berisi system. Beberapa alternatif antivirus yang bisa digunakan adalah Command AV, F-Prot AV, Panda AV Platinum, NAV, dan Norman Virus Control (Top five menurut AV-Test.ogr). juga terdapat AVG dari www.grisoft.com yang mempunyai free editionnya yang cukup tangguh juga. Jika antivirus yang ada tidak mampu menghilangkan virus yang bekembang-biak dalam komputer kita, bisa juga dicoba dengan melakukan scanning virus terhadap harddisk kita dari komputer yang diyakini bebas virus, karena kini virus semakin pintar, ada yang mampu “bersembunyi” dari antivirus jika sudah aktif di komputer kita. Tentu saja harddisk kita harus dilepas dulu, kemudian dipasang pada komputer bebas virus itu sebagai slave, atau pada secondary. Untuk membuat sebuah komputer yang 99,99% bebas virus, gunakan harddisk kosong sebagai basis install, kemudia install OS dan antivirus original. Membeli software bajakan, ada kemungkinan sudah terinfeksi virus, bisa saja ketika digandakan.

c. Alternatif Sistem Operasi Open Source Langkah ini mungkin menjadi alternatif yang lebih baik jika pada kedua pilihan diatas belum bisa menjamin terhadap keamanan serangan virus komputer. Pemakaian Sistem operasi : UNIX, FreeBSD atau LINUX bisa menjadi pertimbangan karena saat ini pada LINUX telah dikembangkan berbagai aplikasi diantaranya Open Office yang mempunyai feature mirip MS Office. Juga terhadap Evolution yang mempunyai feature mirip MS Outlook Express. Dengan Evolution, dan OpenOffice, misalkan terdapat virus Windows yang meng-infeksi file, maka virus tersebut saat ini belu bisa hidup atau berjalan di LINUX. Dari sisi Graphical User Interface, window yang dikembangkan oleh LINUX juga sekarang jauh lebih cantik bahkan yang sangat membantu kita terutama pertimbangan finansial, bahwa dengan LINUX tidak perlu menggunakan sistem operasi secara illegal (bajakan), dan sewaktu – waktu bisa kita lakukan upgrade.

Masalah HARDWARE

Pada umumnya masalah yang timbul pada hardware PC (Personal Computer) bisa disebabkan oleh tindakan-tindakan yang disengaja maupun tidak disengaja yang dilakukan oleh para pengguna itu sendiri. Permasalahan yang timbul bisa dating secara mendadak tanpa diketahui terlebuh dahulu atau permasalahan timbul dikarenakan oleh sebab-sebab yang telah dapat diketahui berdasarkan indikasi-indikasi sebelumnya namun sengaja untuk diabaikan.
Hardware computer biasanya akan timbul masalah karena beberapa sebab misalnya:
Karena umur perangkat, aus, unstabilitas tegangan listrik, kecerobohan pemakai, pemakaian yang tidak menurut procedure, dan lain sebagainya. Semua perangkat hardware berpotensi terjadi masalah atau rusak seperti monitor,harddisk, diskdrive, card-card (kartu-kartu ),power supply,RAM,prossesor, dan kipas, bahkan motherboard itu sendiri.

1. Sistem Pelacakan Kesalahan
a.Melacak Kesalahan Periferal
• Memeriksa Hubungan : Seperti telah tersirat dalam namanya,perangkat peripheral terletak agak jauh dari PC dan biasanya berkomunikasi melalui kabel. Disini letak sumber banyak masalah.Perikasalah kontak pada kedua sisi, misalnya apakah ada pin yang bengkok.untuk tes gunakan kabel lain
• Kesalahan Perangkat : Cobalah memfungsikan perangkat tersebut pada PC lain. Bila berhasil, PC kita yang bermasalah.
• Lakukan Self Test : Printer memiliki fungsi diagnosa sendiri yang juga berfungsi tanpa PC. Bila hasil cetak buruk,aktifkan fungsi cleaning beberapa kali
• Pasang Perangkat satu per satu : Banyak perangkat seperti modem sangat memakan resource. Hubungkan perangkat satu per satu dan berpasangan, untuk melacak adanya konflik
• Upadate driver : Seperti dalam semua kasus, gunakan selalu driver terbaru yang tersedia di internet.
• Perhatikan Urutan Instalasi Pada USB : Perangkat GUI tertentu ( misalnya Logitech Webcams ) menuntut sebuah instalasi driver pada saat perangkatnya tidak terhubungkan. Jadi : Cabut perangkatnya,instalasikan drivernya, lalu pasang lagi perangkatnya.Setelah itu Windows akan mengaktifkan sendiri driver tersebut

b.Melacak Kesalahan Motherboard
• Bunyi Beep berarti ada komponen yang tidak berfungsi : Bila BIOS tidak mengenali komponen utama sebuah PC ,seperti keyboard, Harddisk, RAM atau graphic card,BIOS akan melaporkannya dengan bunyi beep spesifik.Arti bunyi ini berbeda-beda tergantung produsennya.
• PC tetap membisu : Sebaliknya bila PC sama sekali tidak mengeluarkan bunyi beep,pertama-tama periksa prossesor terpasang pada soket atau slotnya dengan tepat.
• Tegangan pada casing menyebabkan gangguan kontak : Longgarkan sekrup-sekrup pada sandaran smua card pada casing.Kadang-kadang sandaran card yang melengkung menyebabkan tegangan pada casing dan gangguan kontak ( kasus ekstrim )
• Cabut yang lainnya : Singkirkan semua card kecuali graphic card dan start ulang. Bila berhasil,kembalikan card satu persatu ke slot masing-masing. Dengan demikian akan ketahuan,apakah ada card yang rusak atau tidak terpasang dengan benar.
• Singkirkan juga graphic card : Setidaknya BIOS akan mengeluarkan bunyi beep
• Tukar board, adapter atau prossesor : Kini kitahanya bisa memilih apakah mengganti adapter atau motherboard. Kesalahan pada adapter tertentu tidak dapat didiagnosa secara meyakinkan ( misalnya bila harddisk dan adapter dalam kondisi baik), karena adapter modern mematikan semua saluran pada hamper semua jenis kesalahan.

c. Melacak Kesalahan Multimedia
• Mengatasi konflik resource : Cobalah membagikan resource ( interrupt,alamat I/O dan DMA) secara manual melalui Device Manager Windows. Dalam setup plug&play BIOS keluarkan interrupt yang diinginkan ( direservasi for Legacy/ISA).
• Pindah ke slot lain : Cobalah slot lain untuk card tersebut. TIP : Kosongkan slot PCI disebelah slot AGP.
• Aktifkan modus DMA : Dengan Direct Memory Access yang diaktifkan, drive DVD dapat mengakses RAM secara langsung tanpa melalui CPU.
• Update driver : Instalasi driver terbaru graphic,sound card dan multimedia card lainnya.Bacalah terlebih dahulu paduan Instalasinya. Update driver tertentu menuntut de-instalasi driver lama.
• Update Direct-X : Instalasikan Direct-X versi tebaru. Kerjasama antara driver hardware dengan Direct-X sangat penting,karena kebanyakan aplikasi multimedia melalui kombinasi ini.
• Instalasi Ulang Windows : Untuk menyingkirkan semua file sytem yang salah atau DLL yang rusak hingga tuntas instalasi ulang Windows secara komplit.Amankan data kita,format ulank harddisk dan mulailah dari awal lagi.
d. Melacak Kesalahan Cd Drive
• Software pembakar tidak mengenali drive pembakar : Bila perlu lakukan update software pembakar atau gunakan software lain.
• Firmware-update : Kunjungi website produsen pembakar dan periksa,apakah ada firmware baru untuk di download yang mengatasi ketidakcocokan dengan controller motherboard atau chipset tertentu.
• Hubungan atau kontak : Periksa apakah kontak aliran daya ( power ) dan data terpasang dengan benar.
• Sumber dan pembakar tidak pada port IDE yang sama : Jangan hubungan drive pembakar pada controller port yang sama dengan sumber data dari drive CD-ROM atau harddisk.
• Setup SCSI yang benar : Periksalah SCSI-ID untuk drive terminator pada perangkat pertama dan terakhir pada SCSI ( biasanya controller), apakah sudah sesuai dengan ketentuan.Fungsi parity pada semua perangkat sebuah rantai harus sama (lebih baik : OFF).

2. Indikator Kesalahan Perangkat
a. Perangkat menjadi Terlampau Panas
indikator perilaku perangkat biasanya monitor menampilkan layer biru,hardisk berjalan lamban,dan system terkunci mengatasinya yaitu dengan melakukan pengecekan terhadap keadaan system pendinginnya ,merupakan musuh PC paling buruk.
Panas berlebihan dalam jagka waktu lama dapat memperpendek usia atau menghancurkan system . Layar biru pada desktop dan kinerja harddisk yang lamban adalah tanda-tanda awal terhadap panas yang berlebihan dan harus diatasi dengan segera. Mulailah dengan membersihakan debu yang telah menebal pada PC kita.saluran ventilasi yang tersumbat meningkatkan temperature didalam casing.Periksa juga bagian dalam system,lapisan debu dapat bertindak sebagai isolasi,yang memanaskan chip dan sirkuit. Gunakan tabung udara terkompresi dan penyedot debu jika diperlukan,jangan membersihkan sirkut dengan air atau detergen.Jika kita harus menyapu bagian dalam PC,gunakan sapu anti-statis.
Terakhir, pastikan semua kipas pendingin kita bekerja dengan baik. Sumber daya ke kipas yang lemah akan menimbulkan suara bising ketika dijalankan,tetapi kipas CPU yang kecil mungkin tidak terlalu berisik, dan jika kipas CPU kita mati,CPU kita akan kepanasan dan akhirnya rusak.BIOS Pentium II pada umumnya memonitor setiap putaran kipasnya dan memberikan pesan error jika putarannya melemah pada tingkat setup berbahaya.Pastikan kita mengaktifkan feature ini melalui program setup CMOS.
Pada PC lama yang tidak memiliki feature pengawasan kipas,pertimbangan untuk menginstall aplikasi pemantau temperatu.PC Power dan 100 Alert dari Cooling seharga
+US$ 17,dapat mengeluarkan suara peringatan ketika suhu di PC melampaui 110 derajat Fahrenheit (43,3 C). Tool ini juga memberitahu ketika putaran kipas CPU tidak lancer.

B Operasi menjadi kurang tenaga
Sebagai missal penambahan harddisk kedua,sebuah ZIP drive, dan CD-RW drive ke system computer kita.Namun yang terjadi casing terasa sangat panas saat dipegang. Saat kita menambah beban catu daya ( power supply )
Dengan beberapa komponen baru yang kita pasang, Kita tidak ingin catu daya memanas,karena ini merupakan tanda bahwa catu daya bekerja melewati batas.Kebanyakan catu daya berkapasitas sekitar 145 watt, yang mungkin kurang memadai. Jika kita membeli casing yang murah, kemungkinan catu dayanya lemah. Kita akan sering kesal dibuatnya, masalah sering muncul dan panas yang berlebihan akan berbahaya.
Solusinya adalah sebuah catu daya yang baru.Lihatlah kapasitas daya(watt) yang tertulis pada catu daya yang kita gunakan saat ini. Sekarang,hitunglah sebuah penambahan sebesar 25 watt untuk harddisk ekstra, dan 10 watt lagi untuk setiap peranti baru lainnya. Tambahkan hasil penjumlahan tersebut ke watt yang tertulis di catu daya,lalu tambahkan lagi sekitar 20%. Lalu belilah catu daya dengan kapasitas daya yang sesuai dengan perhitungan terkahir ini.

C. Lupa Password Sistem
Bagaimana jika kita lupa terhadapa password system yang harus diketikan ketika saya menyalakan PC ?,padahal untuk masuk ke system operasi harus lebih dahulu melewati password yang kita buat. Maka satu-satunya jalan adalah dengan menghapus atau me-reset password tersebut. Password system yang kita bicarakan tersebut tersimpan didalam CMOS,sebuah program kecil yang mengatur berbagai fungsi pada PC kita. Tidak ada cara yang mudah untuk memperoleh word CMOS yang hilang atau terlupa, Kita mungkin mencoba menghubungi pembuat system atau pembuat BIOS dan menanyakan apakah PC tersebut memilik Password default.Jika tidak, Kita hanya membuang waktu untuk memasuki bagian dalam dengan membaca manual book ( buku manualnya).
Buka buku manual sistem untuk mencari jumper pada board untuk mereset password.Jika tidak ada,Carilah jumper untuk mereset seluruh isi CMOS. Langkah terakhir,kita dapat mengeluarkan batere kecil pada motherboard yang memelihara setting CMOS kita,namun berhati-hatilah sekali kita mereset setting CMOS kita harus mengkonfigurasikannya lagi secara manual.


d. Memori menjadi penuh
Pada suatu saat ketika kita memakai Windows dan menjalankan atau membuka program atau aplikasi tertentu,kita mendapat pesan bahwa kita kehabisan memori.Padahal menurut kita memori ( RAM ) yang kita miliki cukup besar misalnya sebesar 64 MB atau bahkan lebih. Kita tidak perlu terburu-buru menambah RAM ,mungkin memori kita mengalami kebocoran. Kadang-kadang, ketika program software ditutup,program ini tidak menghapus ruang memory yang telah dipakainya,sehingga Windows tidak tahu bahwa ada ruang memory yang bisa dipakainya. Salah satu cara untuk mengatasinya adlah dengan me-reboot PC tsb.maka kita dapat menemukan program yang menyita ruang memory tersebut,dan apabila masih tidak bisa kita bisa menginstall ulang PC kita tersebut.
Mencari sumber masalah tersebut memang tidak mudah,Untungnya Windows 9x memiliki tool diagnostik yang bagus, yaitu System Monitor,yang setiap saat dapat memeriksa kinerja PC secara langsung ( real-time ). Untuk menjalankan System Monitor ,masuklah ke menu System tool ( pilih Start*Program*Accessories*System tools). Jiak System Monitor tidak ada disana,install program tersebut dari CD-ROM Windows 9x melalui Add/Remove Programs di Control Panel.Pilih numeric Charts dan always on Top dari menu view untuk menepatkan Windows kecil di desktop kita.Lalu dari menu Memori Manager pada System Moonitor ( pilih Edit*Add Item*Memory Manager untuk mengaksesnya), pilih statistic kinerja yang ingin kita tampilkan.Lihatlah pada ketiga indicator-Unused phsycal memory, Swapfile in use,dan Swapfile size- ketika kita membuka,menggunakan dan menutupaplikasi yang berbeda.Cara ini membantu kita mengenali kebocoran sumberdaya.

E.Batere CMOS Melemah
Kejadian ini jarang ditemukan,namun jika motherboard atau baterenya sendiri ada masalah maka dimungkinkan menjadi drop ketika PC dibiarkan mati lebih dari beberapa jam. Sebuah batere kecil pada motherboard memasok daya pada jam PC ketika sistem dimatikan.Jika batere sama sekali mati kita beresiko kehilangan semua setting penting pada program CMOS karena batere turut menjalankanya.

F.Kekurangan Memori Virtual
Sering saat kita membuka suatu aplikasi akan menemui pesan “ Insufficient memory”,yang mana berarti Windows membutuhkan ekstra ruang pada harddisk untuk menangani swap file tempat yang khusus dimana data berada ketika RAM dipakai habis.Jika kita menjalankan spreadsheet atau berukuran besar atau banyak aplikasi ketika harddisk hamper habis,swap file Windows tidak dapat bekerja dengan baik lagi.

Kita memiliki 2 pilihan : mengosongkan ruang harddisk dengan menghapus atau memindahkan file-file, atau memindahkan swap file ke partisi atau ke harddisk tambahan lain yang lebih memiliki ruang kosong. Untuk memindahkan swap file, klik kanan Computer, pilih Properties, lalu klik tab Performance paa kotak dialog System Properties. Klik tombol Virtual Memori, dan pilih “Let me specify my own virtual memory settings”. Kotak bagian “ Harddisk” akan memperlihatkan partisi dan harddisk yang tersedia,serta menunjukan ruang kosong pada partisi dan harddisk.



G.Ruang Harddisk Hilang
Saat kita menginstall harddisk dengan teknik autodetect pada program setup CMOS terkadang Windows mengenali ruang hardidisk hanya sebagian saja. Padahal waktu kita melakukan partisi harddisk terbaca penuh sesuai kapasitas yang tertera pada harddisk . Bila kejadianya seperti itu dimungkinkan kita salah menginstall harddisk pada program setup CMOS.cobalah kembali ke progam autodetect pada CMOS, dan pasang harddisk tersebut. CMOS akan memberikan beberapa pilihan konfigurasi terhadap harddisk kita.pilih salah satu option yang sesuai dengan criteria harddisk yg dimiliki.jika masih tidak terbaca maka lakukan partisi ulang.


H. Master dan Slave
Kejadian ini mungkin timbul pada harddisk yaitu tidak terbacanya drive pada saat melakukan penambahan harddisk padahala kita telah memasangnya dengan benar. Ketika meng-installnya pada kabel IDE sama yang mengontrol harddisk pertama dan mencoba mengesetnya pada CMOS,tetapi sama berhasil.
Saat kita menyambungkan dua harddisk atau peranti IDE lain pada kabel yang sama, salah satu peranti pasti diperlakukan sebagai “ Master” dan lainnya sebagai” Slave”. Jika harddisk yang pertama kita bertindak sebagai boot drive,harddisk ini di setel sebagai master.Kemungkinan harddisk kita yang baru juga diatur sebagai master, sehingga sistem tidak bisa mengenalinya. Untuk mengoreksi kesalahan ini, yang harus dilakukan adalah “mengubah jumper pada harddisk baru ke setting slave” . kita dapat menemukan tulisan setting jumper pada permukaan harddisk atau dapat dicari pada dokumentasi yang disertakan pada harddisk tersebut.

Solusi Permasalah PC

PC yang kita gunakan sehari – hari meskipun telah dilakukan perawatan suatu saat bisa mengalami msalah, apalagi yang tidak pernah dilakukan perawatan. Permsalahan bisa diakibatkan oleh beberapa hal misalnya karena usia computer, karena cara pemakain yang salah, karena lingkungan, dan sebab –sebab lain yang bisa terjadi baik disengaja maupun tidak. Meskipun kita telah melakukan pemeliharaan secara rutin, terkadang apa yang telah kita lakukan sering kali tidak terduga yang bisa mengakibatkan kerusakan atau permasalahan di tengah jalan terhadap computer kita. Ibarat sebuah kendaraan, kita telah melakukan perawatan rutin termasuk “tune up”, namun kita tidak pernah menduga bahwa tiba – tiba diperjalan lampu mati, atau rem tidak berfungsi, dan sebagainya akibat usia.


Langkah Deteksi

Sebagai pengguna sebaiknya kita perlu mengetahui dan mengenal secara pasti berbagai masalah yang sering terjadi terhadap computer kita. Dengan cara ini kita dapat mencegah kerusakan yang lebih parah pada computer kita. Namun jika kerusakan itu terjadi pada computer kita, maka kita perlu melakukan langkah – langkah penting agar kita bisa mengendalikannya. Langkah – langkah itu adalah:

1. Jangan panic; jika kita merasakan atau melihat sesuatu yang salah, ganjil, atau tidak berfungsinya sebagian atau bahkan keseluruhan komponen, jangan panic, kita perlu menenangkan diri sejenak bila perlu kondisikan dalam keadaan santai. Kadang permasalahan terjadi secara tiba – tiba yang tidak pernah kita duga dan ramalkan.selama komputer masih bisa beroperasi lakukan penyimpanan data terlebih dahulu kemudian baru computer segera dimatikan. Setelah computer mati coba hidupkan kembali, apakah masih terjadi permasalahan?, jika tidak maka kita bisa berlega hati karena permasalahan yang terjadi sebelumnya dimungkinkan karena kita hanya salah pencet tombol tertentu. Namun jika masalah tetap terjadi maka lakukan langkah di bawah ini.

2. Permudah masalah; apabila didapati PC kita mengalami masalah, itu bukan karena semua bagian yang terdapat di dalam PC menjadi penyebabnya, namun hanya sebagian saja yang biasanya menjdai penyebabnya. Contohnya bila kita tidak dapat mencetak document tertentu, puncak masalah mungkin disebabkan program pencetaknya, kabel dari PC ke pencetak atau melakukan setting driver pada set up windows nya. Jika ada tulisan “error message” yang ditampilkan pada monitor, perlu dicoba untuk ditutup dulu pesan kesalahan tersebut. Sekiranya measih juga tidak dapat mencetak, perlu dicoba keluar dari aplikasi windows dan cetak dengan menggunakan system operasi DOS. Semua langkah yang disarankan di atas bertujuan untuk memudahkan masalah dan mencari penyebab pada masalah tersebut. Langkah – langkah yang bisa digunakan untuk memudahkan masalah yang sedang terjadi adalah sebagai berikut:

• Membuat ramalan untuk menentukan apakah komponen yang besar kemungkinan menjadi penyebab pada masalah tersebut. Pisahkan masalah tersebut menjadi masalah hardware dan software. Misalnya jika monitor tidak bisa menampilkan paparan atau gambaran yang sepatutnya, kemungkinan yang bermasalah adalah monitor atau “video adapter“.
• Perhatikan pada perubahan terbaru yang kita lakukan pada PC kita. Kesan – kesan dari instalasi card baru atau “driver” pada komponen perangkat keras tertentu tidak ditunjukan dengan serta merta. Kesan yang lain akibat dari pertambahan ini ialah kita perlu membuat perubahan kepada CONFIG.SYS atau AUTOEXEC.BAT. Atas masalah ini, kita perlu membuat “backup” pada kedua file tersebut sebelum menambah komponen hardware baru. Jika kita mengisikan program yang berbasisi Windows, kita juga perlu mem – backup WIN.INI dan SYSTEM.INI. Dengan cara ini, jika terjadi suatu masalah, kita bisa melakukan proses backup seperti semula.
• Software ataukah hardware? Kebanyakan msalah yang timbul disebabkan oleh software dan “memory conflicts”. Lakukan pengujian pada PC kita dengan program atau software yang berbeda sebelum mengganti hardware yang kita curigai.

3. Tukar komponen dari computer yang lain. Uji semua komponen computer kita dengan mengambil komponen dari computer yang baik dan coba ke computer yang durigai mengalami kerusakan. Jika memang benar komponen tersebut yang menjadi penyebabnya maka perlu segera dilakukan penggantian. Lakukan perhatian PC kita saat proses “Boot up” (dinyalakan). Tampilan di monitor saat PC melaksanakan program CONFIG.SYS dan AUTOEXEC.BAT. Ini akan dapat membantu kita mengenali msalah dengan memberi informasi sesuai dengan masalah yang terjadi. Biasanya informasi yang ditampilkan hanya sekejap dan akan menggulung dengan cepat, untuk itu kita perlu menekan tombol F5 pada keyboard untuk mendapatkan tampilan dalam bentuk baris demi baris. Kita perlu menjawab permasalahan untuk melanjutkan ke baris berikutnya. Dengan cara ini segala pesan yang ditampikan dapat dianalisis. Selain itu juga bisa dengan menggunakan kode bunyi yang dihasilkan pada saat proses “boot up” bunyi beep yang dihasilkan juga dapat memberi pertanda apakah computer kita dalam keadaan normal atau tidak.

4. Perhatikan semua komponen yang seharusnya di plug (dipasang) secara benar, nampaknya merupakan sesuatu yang remeh, namun bila kita berada dalam keadaan sibuk, mungkin kita terlupa untuk memastikan masalah ini.

5. Perhatikan semua kabel dan konektornya; Kabel yang tidak disekrup akan mudah lepas atau tidak menyatu dengan antarmukanya.

6. Perhatikan tanda – tanda yang berhubungan dengan kelebihan panas (overheating); lakukan pendinginan dengan memberikan udara atau kipas.

7. Bersihkan semua sambungan atau konektor dan letakkan kembali pada tempatnya. Pada hakikatnya semua “expansion boad” diletakkan dengan kuat pada soket. Perubahan suhu sering kali menyebabkan sambungan ini menjadi longgar. Bersihkan menggunakan sikat atau kipas halus atau cairan yang dianjurkan. Jangan menggunkan kapas atau yang lainnya dapat meninggalkan bekas pada PC. Gunakan “lint free swabs” untuk mencuci. Bersihkan semua debu yang terdapat pada penyambung kabel di card tambahan, pemacu hard disk dan piranti lain.

8. Pasangkanlah semua komponen seperti semula (reseat) chip dalam socket. Chip yang dimasukkan ke dalam soket sering kali mengalami masalah. Penyebab utama masalah ini adalah perubahan suhu. Pastikan diletakkan seperti semula dengan sempurna dengan menekan pada tempatnya. Menjadi sangat penting untuk memegangi motherboard pada saat menekan card – card atau konektor.

9. Lihat sumber – sumber yang menjadi penyebab terganggunya operasi seperti radio atau alat elektronik lain. Sebagai misal masalah kursor bergerak sendiri walaupun mouse tidak digerakkan dan tampilan pada monitor tidak sempurna adalah disebabkan factor ini. Jauhkan alat – alat tersebut untuk mencegah terjadinya gangguan.

10. Kurangi sambungan – sambungan pada sumber tegangan. Kadang – kadang sumber tegangan yang disambungkan pada kabel – kabel pemacu dan slot tambahan yang berbagi dapat melebihi kapasitas tegangan yang seharusnya. Bunyi beep yang berterusan saat boot up adalah tanda masalah yang melibatkan tegangan listrik.

11. Gantilah baterai CMOS; Bila PC melalui proses boot up, signal yang dihantarkan unutuk menguji keberadaan jenis perangkat tertentu dan membandingkan dengan perintah yang disimpan di dalam CMOS. Perintah yang disimpan dalam CMOS bersifat tetap (non volatile) terhadap sumber tegangan listrik dari baterai walaupun kita mematikan computer. Jika baterai tidak berfungsi atau habis dayanya, kita bisa menggantikannya dengan baterai baru yang sesuai.
Deteksi Melalui Bunyi “Beep”
Saat computer mulai dinyalakan, pertama kali yang dilakukan oleh computer adalah melakukan pengecekan pada dirinya sendiri, apakah semua komponen yang terhubung dengannya berjalan dengan normal atau tidak. Program yang melakukan pemeriksaan atau pengecekan tersebut dilakukan oleh POST saat membaca BIOS. Hasil deteksi POST akan memerintahkan computer untuk mengeluarkan hasil berupa keterangan maupun suara atau bunyi. Keterangan tulisan dalam operasi POST akan lebih mudah dideteksi sesuai dengan tampilan tulisan pada monitor. Namun lain halnya dengan deteksi yang menghasilkan suara atau bunyi. Suara yang ditibulkan untuk mendeteksi sebuah operasi computer biasanya dengan suara “beep”.
Suara “ beep” ini bisa dikeluarkan dengan dua cara yaitu bunyi “beep” pendek dan bunyi “beep” panjang. Selain itu bunyi “beep” juga bisa dibedakan berdasarkan jumlah atu banyaknya bunyi “beep” atau bahkan sama sekali tidak bunyi akan memberikan kode bagi kita bahwa computer yang kita hidupkan terjadi masalah atau tidak.

Merakit dan Meng-Install Komputer

Merakit computer merupakan sesuatu yg menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan computer. Sebelum mulai merakit computer, maka persiapkan dulu komponen – komponennya, seperti casing (termasuk catu daya), motherboard, processor, heatsink dan kipasnya, memory, kartu gratis (VGA/AGP), harddisk, CDROM/DVDROM, floppy disk drive, monitor speaker, keyboard dan mouse. Selain komponen di atas, persiapankan juga CD driver dan CD system operasi serta software yang diperlukan. Persiapkan pula berbagai alat tangan seperti obeng, tang dan pinset. Langkah – langkah untuk merakit PC secara umum adalah seperti berikut ini

Menyiapkan dan Mengamati Motherboard
1. siapkan motherboard dan amati bagian – bagiannya dengan seksama. Apabila perlu tulislah posisi komponen yg ada padanya agar lebih paham.


2. setelah itu buka pengunci socket processor.












Menyiapkan Processor


1. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya, dalam hal ini biasanya ditandaidengan lekukan, lubang atau anak panah.
2. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yg ada pada socket processor.
3. Jika saudara melakukan hal tersebut di atas dengann tepat, maka processor akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.
4. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas ke bawah dan mengaitkan pada pengunci yang ada.

Memasang Heatsink dan Kipas Pendingin


1. Heatsink dan kipas angina biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga kita hanya tinggal memasangnya dan untuk memasangnya sangatlah mudah.
2. Sebelum memasang, perhatikan posisi kabel daya untuk kipas dengan lokasi connector dayanya. Cari jarak terpendek agar kabel daya itu tidak bersinggungan dengan kipas.


3. Dalam contoh heatsink Pentium 4 kali ini bentuk pendinginnya adalah bulatdan terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
4. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas processor dan sesuaikan dudukan pendingin pada motherboard yg ada.
5. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah dengan jarum jam menggunkan obeng plus (+).


Memasang Memory

1. Untuk memasang memory, maka bukalah pengunci slot memory di kedua sisinya pada motherboard.
2. Perhatikan lah bahwa setiap keping memory memilki celah pada sisi bawahnya. Pada praktek kali ini kita menggunakan double data rate random access memory (DDRAM). Ada jenis RAM yg lain, tetapi saat ini susah ditemukan di pasaran dalam keadaan baru yang disebut dengan synchronous dynamic random memory (SDRAM).
3. Cocokkan celah ini dengan slot memory. Jika saudara memaksakan memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan memory atau bahkan motherboard-nya.


4. tekan keping memori pada kedua sisinya terdengar bunyi “klik”, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.





Menyiapkan Casing

1. Siapkan casing yang akan digunakan.
2. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
3. Lepaskan sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya dengan hati – hati, seperti pada gambar berikut ini.


4. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yg ada pada casing.
5. Pastikan kaki – kaki tersebut akan mendukung motherboard saudara di bagian yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory. Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus diberi sekrup/baut, agar kedudukannya kuat (tidak goyah).


Memasang Motherbaord

1. Siapkan sekrup – sekrup yang digunakan dan obeng, kemudian pasang motherboard saudara dengan benar pada dudukan yg tersedia.

2. Kuatkan (putar searah dengan jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk motherboard tersebut dengan baik dan benar.

Menyiapkan Harddisk
1. Ambil hardisk saudara, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan pada permukaan harddisk.
2. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. iapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada hard disk.

Memasang Hard Disk ke Casing
1. Beberapa casing menggunakan system bracket yang dapat dilepas untuk memudahkan dalam pemasangan hard disk dan floppy drive.

2. Pilihkan sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan hard disk dengan baik dan benar.

Menghubungkan Hard Disk ke Motherboard

1. Perhatikan bahwa terdapat dua tipe kabel data IDE, yaitu 40 – wire dan 34 – wire. Kabel 40 – wire digunakan untuk hard disk, dan kabel 34 – wire digunakan untuk floppy drive (FDD).
2. Pemasangan kebel data ini tidak boleh terbalik. Pada salah satu sisi biasanya terdapat kabel dengan warna merah yang menandakan pin nomor 1.

3. Posisi ini juga ditandai di hard disk. Normalnya posisi pin 1 pada hard disk (kabel warna merah) berada tepat di sebelah connector daya (warna merah pula).

Memasang Floppy Disk Drive (FDD)

1. Memasang floppy drive, hamper sama dengan memasang hardisk, kecuali untuk beberapa model casing yang memisahkan tempat floppy dan hard disk.
2. Beberapa tipe casing, kemungkinan perlu untuk membuka panel depannya terlebih dahulu sebelum memasang floppy disk drive.

Menyiapkan CD / DVD Drive
1. Seperti halnya hard disk, CD / DVD drive juga menggunakan jumper untuk posisi Master dan Slave. Atur jumper tersebut pada posisi yang diinginkan.
2. Apabila hanya terdapat sebuah hard disk, maka jumper berada pada posisi Master.
3. Seandainya terdapat 2 buah hard disk pada satu computer dan keduana diaktifkan, maka 1 hard disk dijadikan Master dan hard disk satunya harus diatur pada posisi Slave.

Memasang CD / DVD Drive
1. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang digunakan.
2. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
3. Pasanglah CD / DVD drive dengan benar, kemudian tutup kembali panel depan (jika menggunkan panel depan).

Menghubungkan CD / DVD Drive ke Motherboard

1. Pemasangan kabel data IDE dari CD / DVD ke motherboard sama dengan pemasangan hard disk.
2. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada connector yang bertuliskan CD.
3. Jangan lupa unutk selalu merapikan kabel – kabel tersebut agar tidak saling terkait dan “semrawut”. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapii, jika perlu ikatkan agar lebih rapid dan enak dipandang mata.

Menghubungkan Kabel Connector pada Motherboard
1. Sekarang kita perlu menyambung kabel – kabel dari casing ke motherboard.
2. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator hard disk, indicator daya, tombol reset dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.

3. Untuk casing yang menyediakan panel depan, misalnya universal serial bus (USB), maka kabel –kabelnya juga harus dihubungkan ke motherboard agar dapat berfungsi dengan normal.






Menghubungkan Kabel Daya
1. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan kabel daya dari catu daya ke motherboard, hard disk, FDD dan CDROM.




2. Kemudian sambungkan juga kabel –kabel daya ke hard disk, floppy, dan CD / DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka hubungkan ke catu daya atau ke motherboard, sesuai dengan connector yang dimiliki.



Siapkan Komponen – Komponen Bagian Luar
1. Jika komponen bagian dalam sudah beres, maka sekarang giliran komponen – komponen bagian luar, seperti monitor, keyboard, mouse dan speaker.



2. Untuk komponen – komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel – kabelnya saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya keyboard, mouse speaker dan lain – lainnya.
3. Jangan lupa untuk kabel –kabel daya, baik untuk bagian casing maupun monitor.

Memeriksa Catu Daya

1. Periksalah dengan seksama untuk catu daya yang digunakan. Tegangan normalnya adalah 220 – 230 volt. Apabila disediakan switch, maka pindahkan switch ke sumber tegangan yang sesuai.




2. Beberapa power supply dilengkapi dengan pemindahan tegangan (switch) antara 110 atau 220 volt.

PC Saudara Sudah Siap

1. Sekarang PC saudara sudah benar – benar siap, dan bisa di ON kan power supply nya. Jangan lupa sebelum meng Onkan power supply tersebut unutk selalu “berdoa” terlebih dahulu.
2. Kalau belum mau ON periksa sekali lagi pengkabelan daya (sumber tegangan) yang belum digunkan untuk mensupply perangkat computer tersebut.

Menginstall Operating System dan Software – Software yang Diinginkan

1. Setelah semua dirakit dengan benar, sekarang adalah tahap menginstall system operasi yang digunakan dan juga software – software yang diinginkan. Unutk system operasi Windows misalnya saudara dapat memakai Windows 98, Windows 2000 Professional, Windows XP atau mungkin Linux.
2. Install pula software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan, seperti Microsoft Office 2003, Open Office, Star Office, Acrobat Raeder dan software aplikasi lainnya sesuai dengan kebutuhan.
3. Berusahalah untuk menggunakan Software yang resmi (ada license-nya), kecuali kalau memang software tersebut open source.
4. Beberapa contoh software yang open source, misalnya knoppix, Open Office, Star Office dan lain sebagainya.

Senin, 06 Oktober 2008

Perangkat Input/Output Komputer

Peralatan Input

Peralatan Input atau peralatan masukan yaitu pealatan yang berfungsi untuk memasukan data atau program dan mengirimkan data atau program tersebut dalam bentuk data digital yang akan diproses oleh komputer.
Beberapa peralatan input yang umum digunakan antara lain:

KeyBoard

Keyboard merupakan perangkat yang memiliki tombol mirip dengan mesin tik dan beberapa tombol tambahan dengan berbagai fungsi. Keyboard digunakan untuk memasukan data atau untuk memberikan perintah pada komputer.Jenis-jenis keyboard yaitu: Serial, PS/2 dan USB
Beberapa merek keyboard yang ada dipasaran antara lain yaitu: Logitech, Accer, dll.

Mouse

Mouse merupakan peralatan masukan yang berfungsi untuk menggerakan pointer di layar untuk menjalankan icon perintah atau program yang tampil pada layar monitor.

Jenis Mouse antara lain yaitu:
Serial, PS/2 dan USB. Beberapa merek mouse yang ada dipasaran antara lain yaitu: Logitech, Genius, dll.

Istilah dalam mouse:
Klik mouse: Menekan tombol kiri mouse sebanyak 1 kali
Double Klik : Menekan tombol kiri mouse sebanyak 2 kali dengan cepat
Drag and Drop: Menekan tombol kiri mouse sambil ditahan dan mengesernya sampai batas yang diinginkan lalu melepas tombolnya kembali
Klik Kanan: Menekan tombol kanan mouse sebanyak 1 kali
Scroll lock : Menggulung layar ke atas atau ke bawah

Floppy Disk Drive


Merupakan peralatan masukan yang berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data flopy disk (Disket). Alat ini juga dapat berfungsi untuk menulis atau merekam data ke dalam disket. Beberapa merek Flopy Disk Drive yang ada dipasaran antara lain yaitu: Panasonic, Sony, Samsung dll.

Scaner

Peralatan masukan ini berfungsi untuk mentransfer atau mengkonversi gambar, foto, text manual menjadi data digital sehingga dapat dimengerti oleh komputer.
Beberapa merek scanner dipasaran antara lain adalah:
Canon, HP, Accer dll.

Piranti Optis

CD ROM
Peralatan masukan ini berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data CD (Compac Disk)

CD RW
Selain berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data CD (Compac Disk) juga dapat menulis dan merekam data pada CD
CD ROM / CD RW mempunyai kecepatan berbeda-beda antara lain: 40 X, 52 X, dst.
Beberapa Merek antara lain: Samsung, LG dll

DVD ROM
Peralatan masukan ini berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data baik CD atau DVD

DVD RW
Selain berfungsi untuk membaca data atau program dari media penyimpan data CD/DVD juga dapat menulis dan merekam data pada CD / DVD
DVD ROM / DVD RW mempunyai kecepan berbeda-beda antara lain: 40 X, 52 X, dst.
Beberapa Merek: Samsung, LG, Philip dll


Peralatan Proses

Alat Proses adalah CPU (Central Prosesing Unit) yang merupakan unit proses utama dan terpenting dalam komputer yang mengendalikan seluruh proses pengolahan data mulai dari membaca data dari peralatan input, mengolah atau memproses sampai pada mengeluarkan informasi (Output) ke peralatan Output. CPU terdiri dari tiga bagian fungsional:

ALU (Arithmetic Logical Unit) berfungsi melakukan semua proses yang membutuhkan perhitungan matematika dan perbandingan secara logika
CU (Control Unit) berfungsi untuk melakukan pengendalian semua peralatan lainya.
Register berfungsi menyimpan data sementara yang akan diproses di ALU.

Beberapa peralatan yang ada dalam CPU antara lain adalah:
Mainboard
Prosesor
Memory


Mainboard

Mainboard merupakan salah satu perangkat dalam komputer yang digunakan sebagai tempat untuk memasang atau meletakan beberapa peralatan lain seperti: Processor, memory, kabel-kabel data (penghubung) hardisk, Flopy disk, Card (kartu) sepeti: VGA Card, NIC (kartu jaringan) dan lain sebagainya.
Jenis-jenis Mainboard antara lain:
Mulai dari kelas AT 486 , Pentium I, Pentium II, Pentium III hingga kelas Pentium 4.
Beberapa merek Mainboard antara lain: ECS, ASUS, AS Rack, dan lain sebagainya

Processor

Processor yaitu sebuah Chip yang merupakan otak pemroses dan pusat pengendali berbagai perangkat lain sehingga komputer dapat bekerja satu dengan lainya. Ukuran Processor adalah MHz (Mega Hertz) yaitu hitungan kecepatan dalam mengolah data/informasi
Beberapa jenis processor:
Prosesor Pentum I 75 MHz – 200 MHz dst…
Prosesor Pentium II 300 MHz – 450 MHz dst..
Prosesor Pentium III 650 MHz – 950 MHz dst.
Prosesor Pentium 4 1,3 GMHz – 3.0 GHz dst.
Merek prosesor antara lain: INTEL, AMD. IBM dll.


Memory


Memory merupakan tempat meyimpan data atau instruksi. Semakin besar kapasitas memory yang di sediakan akan semakin besar data atau instruksi yang dapat ditampung untuk diolah.
Beberapa Jenis Memory antara lain adalah:
ROM, RAM, EDORAM, SDRAM, DDRAM, RDRAM, dll
Memory yang umum dipakai berkapasitas mulai dari : 16 MB 32 MB, 54 MB, 256 MB 512 MB, 1 GB, dst
Merek-merk memory yang ada di pasaran: V Gen, Visipro, Kingston dll.

Peralatan Output

Peralatan Output atau peralatan keluaran yaitu peralatan yang berfungsi untuk menampilkan data, instruksi dan informasi dalam bentuk teks dan grafik atau gambar. Beberapa peralatan output.yang umum digunakan antara lain:
Jenis Tampilan Video
Monitor
Monitor merupakan peralatan keluaran yang berfungsi untuk menampilkan data, instruksi dan informasi dalam bentuk teks dan grafik atau gambar di layar monitor.
Monitor dikelompokan berdasarkan teknologinya yaitu:
Monitor CRT (Cathode Ray Tuble)
Monitor Flat Panel Display monitor ini menggunakan teknologi LCD
Monitor LCD (Liquid Crystal Display).
Berdasarkan tampilan komputer terbagi atas 3 jenis yaitu:
Monocrom (Satu warna dengan latar belakang hitam)
Grayscale (Bayangan abu-abu latar belakang putih)
Color ( Warna secara penuh mulai dari 15 – 16 juta warna yang berbeda)
Beberapa merek monitor antara lain: Sony, LG, Philip dll

Peralatan Output

Jenis Tampilan Cetak
Printer
Printer yaitu peralatan keluaran yang digunakan untuk mencetak data/informasi dari komputer dengan kertas.

Beberapa Jenis Printer antara lain adalah:

Printer Dot Matrik yaitu: Terbuat dari potongan baja yang akan mengenai kertas lewat pita bertinta untuk membentuk pola titik-titik kecil yang bergabung untuk mencetak grafis atau teks.

Printer Ink jet yaitu : Mencetak gambar atau karakter dengan moncong kecil yang dapat memancarkan tinta pada kertas.

Printer Laser yaitu: Menggunkan sinar laser untuk mengubah data biner menjadi cetakan.
Beberapa merek printer antara lain: Epson, HP, Canon, dll.

Ploter
Ploter adalah peralatan keluaran yang digunakan untuk mencetak atau mengambar, membuat grafik dan skematik dan dapat membuat diagram lainya. Ada dua jenis plotter Drum dan Table