Photobucket SELAMAT DATANG !!!!!Photobucket

Rabu, 15 Oktober 2008

Masalah SOFTWARE

Masalah – masalah yang timbul pada komputer PC tidak hanya diakibatkan oleh hardware komputer saja. Namun software yang digunakan terutama sistem operasi berperan cukup besar pada masalah – masalah operasi komputer. Masalah – masalah yang dapat ditimbulkan karena pemakaian software sistem operasi adalah :
1. Desktop Screen Tidak Tampil Saat komputer dihidupkan layar monitor sudah menampilkan splash screen, tapi ditunggu sampai waktu yang lama windows tidak juga menampilkan desktop screen. Untuk mengatasinya kita perlu booting pada Safe Mode. Caranya, pada saat komputer selesai melakukan “proses” BIOS tekanlah tombol [Ctrl] atau F8, sampai muncul berbagai menu pilihan. Setelah itu, pilillah Safe Mode. Jika kita termasuk beruntung maka kita bias masuk windows sampai desktop screen. Klik kanan pada My Computer, pilih Properties. Bila kita melihat tanda seru pada salah satu device yang ada berarti terjadi “konflik” device. Untuk itu kita perlu men-disable hardware yang mengalami masalah, setelah itu kita bias restart.

2. Booting Langsung Menampilkan “Shutdown Screen” Jika menggunakan windows 95/98, saat booting komputer kita langsung menampilkan tulisan :
“It’s now safe to turn off your computer” Penyebab utamanya adalah file VMM32.VXD atau WININIT.EXE mengalami kerusakan. Solusinya :

a. Copy file – file WININIT.EXE
Kita harus meng-copy file WININIT.EXE dari cd Windows 95/98. Pada Windows 95, file WININIT.EXE terletak pada win95.11.cab. Untuk melakukan extract, kita perlu masuk ke MS DOS Prompt, lalu ketikkan extract. Bila kita belum tahu cara menggunakan (syntax) perintah – perintah extract, ketikkan /? Lalu tekan enter. Setelah itu, restart komputer kita.

b. Membuat file VMM32.EXE baru
Restart komputer kita. Untuk windows 95, saat muncul tulisan “Starting Windows95”, tekan tombol F8, dan pilih Command Prompt Only. Untuk Windows 98, tekan CTRL. Setelah komputer kita melakukan Power On Self Test (POST), kemudian pilih Command Prompt Only. Setelah itu pindah ke folder Windows\System dengan cara mengetikkan : cd\ windows\ system. Ketikkan ren vnun32.vxd vmm32.old. Terakhir, install lagi Windows 95/98.

3. Cannot Find A Device File … Vnetsup.vxd
Saat booting windows, komputer kita menampilkan pesan :
“Cannot find a device file that maybe needed to run Windows or a Windows application. The Windows registry or System.ini file refers to this device file, but the device file no longer exists. If you deleted this file on purpose, try uninstalling the associated application using its uninstall program or setup program. If you still want to use the application associated with this device file, try reinstalling that application to replace the missing file. Vnetsup.xvd –atau- Dfs.vxd”.

Penyebab kesalahan tersebut dapat terjadi bila kita meghapus komponen Microsoft Network (pada properties Network). Untuk mengatasinya, ikuti langkah – langkah berikut :
a. Buka registry (caranya klik tombol Start, pilih Run. Ketikkan regedit lalu klik OK).
Hapuslah nilai StaticVxD pada subkey Vnetsup pada :
HKEY-LOCAL-MACHINE\System\CurrentControlset\Services\VxD\vnetsup.
Atau hapuslah nilai StaticVxD pada subkey DFS pada :
HKEY-LOCAL-MACHINE\System\CurrentControlset\Services\VxD\dfs.
b. install dan hapus komponen Microsoft Network, caranya :
Dari Control Panel klik dua kali pada Network. Klik Add – Adapter – Add lagi. Pada kotak Manufactures, klik Detected Network Driver. Dalam kotak Network Adapter, klik Existing NDIS2 Driver, dan terakhir klik OK. Setelah itu, tutup Network. Bila Windows meminta restart, restartlah. Setelah itu masuk lagi ke Control Panel, klik dua kali pada Network, klik Network Adapter lalu klik Remove. Terakhir klik OK. Pada kondisi ini, biasanya komputer akan meminta restart.

4. Kerusakan File Win.Com
Saat booting windows 95/98 komputer kita menampilkan pesan :
“The following file is missing or corrupted : Win.com”
“The following file is missing or corrupted : Win.com”
“Program too big to fit in memory Cannot find Win.com, unable to continue loading Windows”
“Program too large”
Hal ini biasa terjadi karena win.com mengalami kerusakan. Untuk itu tidak ada salahnya mengecek ukuran file win.com.
Beberapa ukuran yang tepat adalah sebagai berikut :
Windows 95 : 22,697 bytes
Windows 95 OSR2 : 22,503 bytes
Windows 98 : 24,791 bytes

Untuk mengatasinya, kita harus membuat file win.com baru dengan cara mengekstrak file win.cnf dari CD Windows. Langkah komplitnya sebagai berikut :
a. Extract file win.cnf dari CD Windows ke folder C:\Windows. Adapun letak file win.cnf adalah :
Pada Windows 95 terletak pada file Win95_03.cab
Pada Windows 98 terletak pada file Win98_28.cab
b. Setelah diekstrak, gantilah nama win.cnf menjadi win.com dengan menggunakan perintah ren c:\windows\win.cnf c:\windows\win.com
c. Terakhir, restart komputer kita.

5. Windows Shutdown Screen Tidak Tampil
Selain masalah Startup, masalah umum pada Windows yang lain adalah masalah pada shutdown, windows 9x kita tidak menampilkan “shutdown screen” yang berupa tulisan : it’s now safe to turn off tour computer, sekalipun ditunggu hingga berjam – jam. Apa penyebab dan cara mengatasinya? Idenya, sebelum komputer melakukan shutdown maka terlebih dahulu dia akan menutup program – program yang masih berjalan. Program – program tersebut bisa berupa antivirus, utility, atau yang lainnya. Tapi, bila komputer kita tidak bisa melakukan shutdown secara sempurna, hal ini bisa terjadi karena komputer tersebut tidak bisa men-shutdown suatu program. Sebagai contoh pada program NetMedic. Pada saat menjalankan NetMedic maka program tersebut sekaligus memanggil syshook.exe untuk dijalankan sebagai virtual device driver. Tapi, pada saat keluar dari NetMedic, file syshook.exe tersebut masih “tertinggal” dalam memory. Nah, file – file seperti syshook.exe inilah yang antara lain menyebabkan terjadinya masalah. Salah satu cara untuk “mematikan” syshook.exe adalah dengan menampilkan Task Manager yaitu dengan menekan tombol [Ctrl] [Alt] [Del]. Pilih file syshook.exe dan tekan End Task. Ada cara yang lebih mudah bila kita mengalami masalah seperti diatas, yaitu menutup semua program yang terdapat dalam Task Manager kecuali Explorer, Rnnapp Osa, (jika kita meng-install MS Office), light (jika kita memakai modem), dan systray. Setelah semua program telah ditutup, dengan mudah kita melakukan Shutdown. (atau Restart). Khusus pada Windows 98 SE yang memiliki masalah pada bebrapa hardware tertentu telah diperbaiki Microsoft dengan dikeluarkannya patch untuk mengentaskan masalah tersebut yang bisa didownload di situs resmi Microsoft (http:/www.microsoft.com/windows98/contens/WURecommended/SWUFeatured/Win98/Default.asp).

MS DOS.SYS : File Pengendali Setting Startup Sebenarnya, untuk urusan setting startup Windows 9x, tidak bisa lepas dari file msdos.sys yang biasanya terletak pada root directory drive C atau drive yang digunakan untuk booting. Karena pada fie msdos.sys inilah tersimpan informasi pengendali startup windows yang diantara lain berisi opsi (options).
- BootGUI= 10,11 Secara default Windows secara otomatis akan bootig dengan GUI (Graphical User Interface). Dengan mengganti pilihan Boot GUI seorang pemakaidapat memilih apakah akn booting ke windows atau cukup pada dos prompt. Pilihan 1 berarti Windows booting menggunakan GUI. Sedangkan pilihan 0 berarti Windows melakukan booting hanya sampai dos prompt.
- BootMenu=[0,1] Secara default Windows 95 dan 98 tidak menampilkan boot menu kecuali jika pemakai menekan tombol fungsi, F8. Dengan menampilkan boot menu, pemakai dapat memilih jenis booting yang diinginkan : Normal, Safe Mode, Step by step confirmation, Command Prompt Mode, dan sebagainya. Pilihan 1 berarti pada saat booting, Windows akan menampilkan boot manu.
- LOGO=[0,1] Secara default Windows akan menampilkan gambar awan pada saat booting. Dengan men-disable pilihan ini seorang pemakai dapat melihat proses DOS boot yang terjadi pada background. Pilihan 1 berarti pada saat booting Windows akan menampilkan gambar awan dengan logo Windows.
- BootDelay=n (n merupakan bilangan dengan satuan detik) BootDelay merupakan waktu yang memungkinkan seorang pemakai untuk menekan tombol fungsi pada saat booting. Secara default nilai BootDelay adalah 2 yang berarti bahwa pemakai mempunyai kesempatan selama dua detik untuk menekan tombol fungsi.
- Network=[0,1] Pilihan 1 berarti Windows tetap mengaktifkan fasilitas network walaupun windows berjalan pada Safe Mode.
- BootKeys=[0,1] Secara default Windows meng-enable tombol fungsi pada saat booting yang memungkinkan pemakai untuk mengontrol proses booting. Misalnya menekan F8 untuk menampilkan boot menu. Pilihan 1 berarti pemakai memiliki kesempatan untuk menekan tombol fungsi selama proses booting, sedangkan pilihan 0 berarti pemakai tidak punya kesempatan untuk menekan tombol fungsi.
AutoScan=[0,1,2] Jika Windows shutdown secara tidak normal, maka pada saat booting secara otomatis Windows akan melakukan scandisk. Pilihan 0 berarti AutoScan di-disable, 1 berarti Windows akan melakukan konfirmasi kepada kita apakah akan menjalankan scandisk atau tidak, sedangkan 2 berarti Windows secara otomatis melakukan scandisk. Bila kita memilih 0 pastikan bahwa kita menjalankan scandisk setelah berada pada Windows.
- BootSafe=[0,1] Pilihan 1 berarti Windows kita selalu booting pada safe mode, sedangkan 0 berarti booting secara normal. Pilihan safe mode hanya cocok digunakan bila Windows kita sedang mengalami trouble.

SERANGAN VIRUS Virus komputer saat ini merupakan penyebab utama kendala yang sering terjadi dan menggangu bahkan merusak sistem komputer kita. Untuk mengatasi masalah virus baik yang dating dari perangkat input misalnya disk drive sampai yang sifatnya on-line (jaringn dan internet), kita bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasinya yaitu :
a. Lakukan Install Ulang Langkah ini dilakukan jika kita telah berusaha membersihkan (scan) virus namun tidak berhasil. Langkah sebelum kita melakukan instalasi ulang, pastikan untuk mencabut kabel jaringan jika komputer kita terhubung ke jaringan (LAN atau internet), sehingga kita tidak terhubung ke komputer manapun. Kemudian jangan lupa backup data – data penting kita, walaupun dari data – data tersebut juga ada kemungkinan sudah terinfeksi. Simpan pada partisi yang berbeda, misalnya drive D. setelah instalasi dilakukan, install pula antivirus terbaru, misalnya menggunakan Norton Anti Virus (NAV) 2007/2008 atau yang lebih baru.
b. Instalasi Anti Virus Lakukan update virus definition di http://securityrespone.symantec.com/avcenter/download.html, jika kita menggunakan NAV. Scan komputer kita secara keseluruhan, termasuk file – file pada drive D dan drive yang lainnya. Setelah semua berjalan normal, yakinkan auto protect dalam kondisi ON, barulah install program – program lain seperti MS Office, dan foder sharing. Sebaiknya pengguna Windows melakukan pembagian partisi minimal 2 buah partisi. Drive C hanya untuk Operating System dan program , sedangkan drive D untuk semua data – data kita. Hal ini diupayakan agar ketika komputer hang, crash, dan mengakibatkan kita harus menginstall ulang, maka data – data kita bisa selamat karena tidak tercampur dengan drive C yang berisi system. Beberapa alternatif antivirus yang bisa digunakan adalah Command AV, F-Prot AV, Panda AV Platinum, NAV, dan Norman Virus Control (Top five menurut AV-Test.ogr). juga terdapat AVG dari www.grisoft.com yang mempunyai free editionnya yang cukup tangguh juga. Jika antivirus yang ada tidak mampu menghilangkan virus yang bekembang-biak dalam komputer kita, bisa juga dicoba dengan melakukan scanning virus terhadap harddisk kita dari komputer yang diyakini bebas virus, karena kini virus semakin pintar, ada yang mampu “bersembunyi” dari antivirus jika sudah aktif di komputer kita. Tentu saja harddisk kita harus dilepas dulu, kemudian dipasang pada komputer bebas virus itu sebagai slave, atau pada secondary. Untuk membuat sebuah komputer yang 99,99% bebas virus, gunakan harddisk kosong sebagai basis install, kemudia install OS dan antivirus original. Membeli software bajakan, ada kemungkinan sudah terinfeksi virus, bisa saja ketika digandakan.

c. Alternatif Sistem Operasi Open Source Langkah ini mungkin menjadi alternatif yang lebih baik jika pada kedua pilihan diatas belum bisa menjamin terhadap keamanan serangan virus komputer. Pemakaian Sistem operasi : UNIX, FreeBSD atau LINUX bisa menjadi pertimbangan karena saat ini pada LINUX telah dikembangkan berbagai aplikasi diantaranya Open Office yang mempunyai feature mirip MS Office. Juga terhadap Evolution yang mempunyai feature mirip MS Outlook Express. Dengan Evolution, dan OpenOffice, misalkan terdapat virus Windows yang meng-infeksi file, maka virus tersebut saat ini belu bisa hidup atau berjalan di LINUX. Dari sisi Graphical User Interface, window yang dikembangkan oleh LINUX juga sekarang jauh lebih cantik bahkan yang sangat membantu kita terutama pertimbangan finansial, bahwa dengan LINUX tidak perlu menggunakan sistem operasi secara illegal (bajakan), dan sewaktu – waktu bisa kita lakukan upgrade.

Tidak ada komentar: